• Jelajahi

    Copyright © Narasi Riau
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Tradisi Tepuk Tepung Tawar, Bupati Inhil dan Kepala Daerah Se-Riau Diberkati di LAM Riau

    , Maret 01, 2025 WIB Last Updated 2025-03-01T16:59:14Z
    NARASIRIAU.COM - Pekanbaru, Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menggelar prosesi tepuk tepung tawar bagi Gubernur Riau, serta para bupati dan walikota terpilih se-Riau. Acara sakral ini berlangsung di Kantor LAM Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, pada Sabtu, 1 Maret 2025.

    Sebelumnya, para kepala daerah, termasuk Bupati Indragiri Hilir (Inhil) H. Herman dan Wakil Bupati Yuliantini, tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru setelah mengikuti retret selama sepekan di Magelang.

    Seluruh kepala daerah yang hadir mengenakan pakaian Melayu berwarna putih, menambah khidmat suasana. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi daerah, antara lain Kapolda Riau Irjen Pol M. Iqbal, Kejati Riau Anwar Abbas, serta perwakilan Forkompinda lainnya.

    Tepuk tepung tawar merupakan tradisi adat masyarakat Melayu Riau yang sarat makna. Biasanya, tradisi ini dilaksanakan dalam acara-acara penting, termasuk sebagai bentuk doa restu bagi para pemimpin terpilih. Tujuannya adalah untuk memberikan berkat dan keberkahan, sekaligus menandai awal babak baru dalam kepemimpinan.

    Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau, Taufik Ikram Jamil, dalam sambutannya menekankan pentingnya acara ini dalam memperkuat persatuan dan kesatuan. 

    "Tepuk tepung tawar ini menjadi penting bagi masyarakat Melayu sejak abad dahulu. Tradisi ini telah mengalami akulturasi dengan Islam, sehingga kental dengan nilai-nilai keislaman," ujarnya.

    Taufik Ikram Jamil juga menjelaskan bahwa prosesi ini menyatukan tiga unsur penting: adat, syariah, dan pemerintah. "Hakikatnya, upacara ini adalah doa untuk keselamatan dan kesejahteraan, baik bagi pemberi maupun penerima tepuk tepung tawar," jelasnya.

    Prosesi tepuk tepung tawar melibatkan berbagai kelengkapan yang sarat dengan nilai adat dan budaya Melayu. Tujuh nampan berisi dedaunan dan bahan-bahan tertentu disiapkan, di antaranya daun ati-ati, sidingin, dan beras kunyit. Setiap kelengkapan memiliki makna simbolis dalam kehidupan manusia.

    Bupati Inhil, H. Herman, menyambut baik terlaksananya acara ini, terutama karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Ia berharap, momen ini menjadi waktu yang tepat untuk bersatu dan melawan hawa nafsu. 

    "Kekuasaan sering kali dipenjara oleh nafsu. Oleh karena itu, kita harus selalu mengingatkan diri untuk menjaga integritas dan amanah dalam membangun daerah, terkhusus Kabupaten Indragiri Hilir," ungkap H. Herman.

    Prosesi tepuk tepung tawar pun dimulai. Para datuk secara bergantian memimpin prosesi, memberikan tepuk tepung tawar kepada Gubernur Riau, wakil gubernur, serta para walikota dan bupati se-Riau.

    Acara ini tidak hanya menjadi momen penting bagi para pemimpin terpilih, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Riau yang mengharapkan kepemimpinan yang membawa kesejahteraan dan keberkahan. (Galeri)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini