NARASIRIAU.COM - TEMBILAHAN, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tembilahan menyoroti rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini. Berdasarkan data yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, angka partisipasi pemilih mengalami penurunan signifikan dari angka sekitar 61% pada pilkada sebelumnya menjadi hanya 55,86% tahun ini.
Kabid Perguruan Tinggi dan Kepemudaan (PTKP) HMI Cabang Tembilahan , Naufal Faskal Rifa'i, menyampaikan keprihatinannya atas tren penurunan ini. Menurutnya, fenomena ini mencerminkan adanya persoalan mendasar dalam membangun kesadaran politik masyarakat.
"Penurunan partisipasi ini menunjukkan masih lemahnya edukasi politik kepada masyarakat. Sosialisasi yang dilakukan belum maksimal, dan ada faktor lain seperti rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap proses politik," ujar pemuda yang akrab di sapa Naufal.
Menurutnya, rendahnya partisipasi ini dapat berdampak negatif terhadap legitimasi hasil pilkada dan proses demokrasi secara keseluruhan. Iya mendorong pemerintah daerah, KPU, dan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan upaya dalam membangun kesadaran politik masyarakat.
Selain itu, Naufal juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda, untuk aktif terlibat dalam proses demokrasi. Ia menggarisbawahi pentingnya meningkatkan aksesibilitas pemilu, terutama di wilayah terpencil, serta mengatasi kendala-kendala teknis dan sosial yang memengaruhi partisipasi pemilih.
"Partisipasi masyarakat adalah kunci keberhasilan demokrasi yang sehat," tambahnya.
Dengan penurunan ini, Naufal berharap evaluasi mendalam dilakukan oleh penyelenggara pemilu dan pihak-pihak terkait untuk memastikan tidak ada lagi penurunan partisipasi di pilkada atau pemilu mendatang.