Kepala Puskesmas Sungai Piring menjelaskan Kegiatan ini bertujuan untuk melihat dampak paparan asap rokok terhadap remaja di sekolah.
"Dalam skrining ini ada tiga indikator warna, yaitu : warna hijau masih aman, kuning bisa masuk perokok aktif atau pasif. Sedangkan merah, perlu penanganan," jelasnya.
Dari puluhan siswa SMP Negri 1 Batang Tuaka yang mengikuti skrining tim Puskesmas Sungai Piring, mayoritas masih masuk indikator warna hijau. Artinya, dampak rokok di kalangan siswa belum parah atau bisa dicegah.
"Ada juga beberapa pelajar yang terdeteksi sebagai perokok pasif. Mereka masuk kategori rawan terdampak efek negatif rokok. Rata-rata para siswa tersebut menjadi perokok pasif karena ayahnya merokok di rumah atau kerap berada di lingkungan perokok," ujarnya.
Skrining dilakukan dengan pengisian formulir dan wawancara. Selain itu, siswa juga dites dengan menggunakan CO Analyzer atau Smokerlyzer untuk mengetahui kadar karbon monoksida dalam tubuh.
Merokok memiliki banyak bahaya bagi remaja, di antaranya:
- Gangguan kesehatan: Merokok dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, jantung, dan sistem saraf pusat. Rokok mengandung bahan kimia seperti nikotin, karbon monoksida, dan tar yang dapat merusak organ tubuh.
- Gangguan pertumbuhan: Merokok dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan remaja. Nikotin dalam rokok dapat mengganggu penyerapan nutrisi untuk pertumbuhan tulang dan massa otot.
- Gangguan kecerdasan dan prestasi belajar: Merokok dapat mengganggu prestasi belajar, gangguan kecerdasan, dan kemampuan belajar.
- Ketergantungan: Merokok pada masa remaja dapat meningkatkan risiko kecanduan nikotin yang parah.
- Penyakit infeksi: Remaja yang merokok lebih - mudah, terinfeksi penyakit seperti meningitis, infeksi telinga tengah, pneumonia, bronchitis, Asma, Limfoma, Leukemia.
- Penurunan kebugaran fisik: Merokok dapat menyebabkan penurunan kebugaran fisik dalam jangka panjang.
- Gangguan mental: Merokok dapat menyebabkan gangguan kecemasan dan depresi.
"Stop merokok! Merokok dapat merusak kesehatan," tegasnya.
