NARASIRIAU.COM - INHIL, Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia Tahun 2024, Bangun Desa Payung Negeri (BDPN), Universitas Islam Indragiri (Unisi) dan Pemdes Tanjung Pasir akan menggelar penanaman 7.000 batang bibit mangrove dan bakti sosial.
Penanaman bibit mangrove tersebut akan dipusatkan di Dusun Sungai Bandung, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, dengan tema "Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan".
Ketua BDPN, Zainal Arifin Hussein mengatakan, kegiatan ini akan dilaksanakan pada Sabtu, 27 Juli 2024, dengan melibatkan penggiat lingkungan KAWAN Pesisir, Konsorsium Penyelamat Mangrove dan Gambut Riau, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisi, serta Organisasi Pers.
Kegiatan itu juga melibat Ikatan Keluarga Duanu Riau (IKDR), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Komisariat Tembilahan, KOPITU Indragiri Hilir, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Inhil, Pusat Studi Lingkungan dan Sumber Daya Alam Unisi, serta Indonesia Youth Epicentrum Indragiri Hilir.
Penanaman mangrove ini bertujuan untuk mendukung konservasi ekosistem pesisir yang sangat penting bagi keseimbangan alam dan kesejahteraan masyarakat setempat. Mangrove memiliki peran penting dalam menjaga garis pantai dari erosi dan abrasi sungai dalam mencegah bencana longsor.
"Kegiatan ini mendukung ekosistem pesisir dalam rangka mencegah terjadinya abrasi sungai dalam mencegah bencana alam," kata Zainal Arifin Hussein, Rabu (24/7/2024).
Bukan hanya itu, penanaman bibit mangrove dan melestarikan hutan mangrove pesisir Inhil ini juga berupaya menyediakan habitat bagi berbagai jenis biota laut, serta membantu dalam penyerapan karbon yang berdampak positif terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.
"Penanaman bibit mangrove ini penting dalam upaya pelestarian lingkungan. Menjaga ekosistem pesisir dalam berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon dan melindungi keanekaragaman hayati," terangnya.
Selain dalam pencegahan bencana alam, pelestarian hutan mangrove juga dalam rangka meningkatkan sumber daya ekonomi warga setempat. Mangrove mendukung mata pencaharian lokal dengan menyediakan sumber daya alam, seperti ikan dan kayu, serta peluang ekowisata.
Kegiatan penanaman mangrove ini, kata Zainal, adalah contoh konkret dari upaya pelestarian yang mendukung peringatan hari mangrove sedunia. Dengan menanam ribuan bibit mangrove, diharapkan membantu menjaga keseimbangan alam, meningkatkan kualitas lingkungan, dan mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir.
"Krisis iklim dan degredasi hutan mangrove telah memicu rusaknya ribuan hektare kebun kelapa masyarakat di Inhil, perlu langkah nyata dari semua pihak untuk melakukan pemulihan," ungkapnya.
Dikatakan Zainal, dengan kegiatan seperti ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang upaya pelestarian dalam melindungi dan memulihkan ekosistem mangrove yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat. Kerusakan hutan mangrove memiliki efek domino yang sangat panjang bagi kehidupan manusia.
"Oleh karena itu mengambil peran dalam melakukan aksi nyata dalam pelestarian dan penyelamatan lingkungan demi masa depan generasi mendatang." Tutupnya.