NARASIRIAU.COM, Inhil - Bupati Indragiri Hilir (Inhil) Drs. H. Muhammad Wardan, MP mengharapkan hasil dari sensus pertanian dapat menjawab isu strategis di sektor pertanian baik pada tingkat global maupun tingkat nasional seperti ketahanan pangan (Food Security) baik ketersediaan, akses, dan keterjangkauan, kualitas dan keamanan pangan (Nutrition), serta keberlanjutan (Sustainability) secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Hal itu disampaikan Bupati H. Muhammad Wardan saat membuka pelatihan petugas sensus pertanian tahun 2023 yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Inhil, Rabu (24/05/2023). Bertempat disalah satu Hotel yang ada di Tembilahan.
Pembukaan pelatihan ini ditandai dengan pengalungan tanda peserta dan pemasangan atribut oleh Bupati H. Muhammad Wardan didampingi Kepala BPS Inhil Sudiro.
Mengingat pentingnya kegiatan pendataan sensus pertanian 2023 ini, maka Bupati juga berpesan kepada para Instruktur Daerah (Inda) agar bisa membawa peserta pelatihan antusias dan bersemangat, lakukan review di setiap selesai atau memulai pembelajaran agar peserta lebih paham.
"Kegiatan ini penting dilakukan karena manfaat dan tujuan dari penyelenggaraan sensus ini adalah untuk mendapatkan data yang akurat, data yang benar tentang pertanian. Selain itu bisa menjadi pedoman untuk menyusun program-program di bidang pertanian," tambah Bupati
Selanjutnya Bupati berpesan, kepada para peserta yang hari ini diberikan tugas dan amanah, untuk dapat melaksanakan kepercayaan amanah yang diberikan dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab sehingga nanti hasil dari sensus ini maksimal dan betul-betul mendapatkan data yang valid serta mendapatkan data yang akurat.
"Salah saudara-saudara menyajikan data dari sensus ini akan berdampak pada penetapan program dan kebijaksanaan kedepan," tegas Bupati
Terakhir, Bupati H. Muhammad Wardan juga menyampaikan ucapan terimakasih dengan diselenggarakan kegiatan sensus pertanian tahun 2023 ini.
Turut hadir dalam kesempatan, beberapa Pimpinan OPD terkait, Ketua KTNA, Ketua Pojok Statistik Unisi, para Instruktur Daerah dan sekitar 720 peserta yang dibagi dalam 3 gelombang.