• Jelajahi

    Copyright © Narasi Riau
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Bersama PKRS Puri Husada Tembilahan Mengenal Tuberculosis Dengan Sensitif Obat dan Resisten Obat

    Redaksi
    , Maret 23, 2022 WIB Last Updated 2022-04-19T13:52:33Z



    NARASIRIAU.COM,TEMBILAHAN,-Bersama PKRS Puri Husada Tembilahan  dr.Fitri Scorfianti, Sp.P (spesialis paru), dan ibu  Endang Faridawati, S.K.M PKRS Puri Husada Tembilahan, dengan tema Mengenal Tuberculosis dengan sensitif obat dan tuberculosis dengan resisten obat, Berlangsung di Radio Gemilang FM jl. Akasia Tembilahan kabupaten Indragiri Hilir, Rabu (23/3/22) pagi.


    Dalam paparannya  mengenai Mengenal Tuberculosis dengan dr.Fitri Scorfianti, Sp.P sensitif obat dan tuberculosis dengan resistenobat,"

    Tuberculosis atau kita sebut juga dengan TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis, yaitu Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru-paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam," paparnya.



    Secara umum dipaparkan juga bahwa Tuberculosis itu sendiri dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu TBC Sensitif Obat (TBC SO) dan TBC Resisten Obat (TBC RO).

    "Tuberculosis secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu TBC Sensitif Obat (TBC SO) dan TBC Resisten Obat (TBC RO). TBC SO adalah kondisi dimana kuman Mycobacterium tuberculosis masih sensitif terhadap Obat Anti TB (OAT) dengan masa pengobatan selama kurang lebih 6-9 bulan. Sementara TBC RO adalah kondisi dimana kuman Mycobacterium tuberculosis telah mengalami kekebalan terhadap Obat Anti TB (OAT). Masa pengobatan bagi orang dengan TBC RO dapat berkisar antara 9-24 bulan atau bisa 1 tahun," ujarnya.


    Penularan tuberkulosis (TBC) terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk. Oleh sebab itu, resiko penularan penyakit ini lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC, Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.


    Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat berakibat fatal. Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru.


    "Pengobatan TBC sendiri adalah dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran dari dokter. TBC dapat dicegah dengan vaksin BCG. Pemberian vaksin ini disarankan sebelum bayi berusia 2 bulan. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit dengan  menerapkan perilaku hidup yang bersih dan sehat.




    Reporter : Ade Prasetya

    Editor : Erik Septian 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini