NARASIRIAU.COM, Tembilahan – Perkumpulan Pedagang Subuh (PPS) Riau komisariat Indragiri Hilir terus berupaya meningkatkan kebersihan dilokasi lapak dagangan. Untuk hal ini, PPS menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat melalui Dinas terkait, menyediakan tong sampah, dan berencana untuk mengagendakan gotong-royong rutin.
“Untuk pengangkutan sampah, kita sudah koordinasikan dengan Dinas Terkait. Sementara untuk seluruh anggota, kita juga sudah arahkan untuk tertib membuang dan mengumpulkan sampah sisa dagangan di tong-tong sampah yang kami sediakan,” Ujar Afandi, Ketua PPS Riau Kom Indragiri Hilir kepada wartawan, sabtu (26/2/22)
Menurut Afandi, selama ini masih banyak pedagang yang kurang peduli dengan kebersihan. Kebanyakan pedagang masih beranggapan bahwa kebersihan pasar menjadi tugas dan tanggungjawabnya pemerintah.
“tapi saya yakin tanpa adanya kerjasama dari pedagang itu sendiri, kebersihan akan sulit untuk tercapai. Setidaknya pedagang harus memiliki kesadaran untuk mengumpulkan sisa sampah dagangnya dan membuangnya ditempat sawah.”
“Tong sampah yang kami sediakan, tujuannya untuk itu. Agar sampah tidak berserakan dimana-mana dan petugas kebersihan akan lebih mudah membersihkan dan mengangkutnya,” tambah Afandi.
Fandi juga menyebut sudah merencanakan untuk mengagendakan kegiatan gotong royong rutin. “tapi ini masih kami rembukkan, khususnya dengan anggota PPS. Mudah-mudahan rencana ini akan segera terealisasi” tambahnya
Fandi berharap melalui kegiatan-kegiatan seperti ini kedepannya akan mampu merubah mindset para pedagang agar lebih peduli dengan kebersihan sehingga lingkungan pasar, khususnya pasar tradisional akan bersih dan bebas dari kesan kumuh dan kotor.
Diakhir kalimatnya Fandi juga berharap agar apa yang dilakukan PPS saat ini juga dapat dilakukan oleh kelompok-kelompok aktifitas lainnya di lingkungan pasar terbesar di Ibukota Kabupaten Indragiri Hilir itu.
“Saya tidak memiliki kewenangan untuk menerapkan hal ini diseluruh lokasi pasar. Tapi setidaknya kami sudah memulainya dilokasi dagangan kami.” Akhiri Afandi.
Editor: Erik Septian
