• Jelajahi

    Copyright © Narasi Riau
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Menuntut Nyawa Dibayar Nyawa, Perang Antarsuku Pecah di Jayawijaya Papua hingga Dua Bupati Turun Tangan

    , Januari 10, 2022 WIB Last Updated 2022-01-10T02:18:36Z
    Personel gabungan TNI/Polri membantu dianggap bentrok antar warga di Kabupaten Jayawijaya. / Antara Papua/HO-Pendam XVII/Cenderawasih


    NARASIRIAU.COM - Utang nyawa harus dibayar nyawa. Kondisi itu sedang terjadi di Tanah Papua.

    Hukum negara seolah tak berlaku di sana sehingga peperangan menjadi yang dipilih untuk menuntut balas.

    TNI dan Polri bersiaga, bahkan dua bupati yang warganya terlibat perang sampai turun tangan mendamaikan kedua kubu, tapi belum bisa.

    Seperti diberitakan Antara, bentrok berdarah tersebut diduga dipicu dari masalah keluarga yang berasal dari dua suku berbeda.

    Ada dua satuan setingkat kompi (SSK) dari Kodim 1702 dan Yonif 756/WMS disiagakan.

    Mereka bertugas untuk membantu Polres Jayawijaya untuk meredam bentrok antarwarga di Kabupaten Jayawijaya.

    Prajurit TNI melakukan penyekatan untuk mencegah perang antarsuku tersebut.

    Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Budi Arif Situmeang dalam keterangan, Senin, mengatakan prajurit TNI turun langsung ke area bentrok antarsuku di Distrik Wouma.

    Upaya meredakan, menyekat, dan menghalau kelompok massa terus dilakukan untuk mencegah meluasnya area bentrok suku di wilayah Kabupaten Jayawijaya.

    Bentrokan yang terjadi kata dandim, antara dua kelompok Suku Lanny Jaya dan warga Suku Nduga di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya.

    "Kejadian tersebut dipicu dugaan pembunuhan yang dilakukan masyarakat Lanny Jaya kepada warga Nduga atas nama Yonas Kelnea (48). Korban diduga sebagai akibat dari permasalahan keluarga," kata Dandim 1702/Jayawijaya seperti dikutip dari Antara pada Senin, 10 Januari 2022.

    Dandim mengatakan pada Minggu siang, 9 Januari 2022, bentrokan kembali pecah. Kedua suku kembali saling serang menggunakan alat perang tradisional dan saling melukai sesama mereka yang dinilai lawan.

    Akibat bentrokan antarwarga pada Sabtu, 8 Januari 2022, menurut Dandim, terdapat satu korban meninggal dunia, 22 orang luka-luka.

    Kemudian ada empat unit honai yang terbakar, lalu ada 35 unit rumah terbakar, 2 unit mobil, dan 4 unit motor terbakar di lokasi bentrok.

    "Aparat keamanan Kodim 1702/JWY, Yonif 756/WMS, dan Polres Jayawijaya siaga di tempat kejadian," katanya.

    Aparat pun berupaya meminta kedua pihak yang bertikai menahan diri. Aparat pun mencoba melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat dari masing-masing.

    "Para kepala suku dan panglima perang juga telah meredakan kelompoknya," kata Dandim.

    Untuk meredakan ketegangan, pada Minggu malam, 9 Januari 2022, Dandim 1702/JWY Letkol Inf Arif Budi Situmeang, Danyonif 756/WMS Letkol Inf Tommy, dan Waka Polres Jayawijaya Kompol Ferdinand mengadakan pertemuan dengan Bupati Jhon Richard Banua serta Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom.

    Mereka membicarakan upaya damai untuk antisipasi terjadinya bentrokan kembali, penyelesaian masalah tuntas, dan menyeluruh.



    Sumber: pikiranrakyat.com

    Editor: Erik Septian
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini


     


     

    Olahraga

    +