• Jelajahi

    Copyright © Narasi Riau
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Tolak Kenaikan UMK, Ribuan Buruh Kembali Turun ke Jalanan

    , Desember 02, 2021 WIB Last Updated 2021-12-02T08:57:58Z

    NARASIRIAU.COM – Puluhan ribu buruh dari berbagai daerah di Jawa Timur kembali turun ke jalanan untuk menuntut kenaikan upah minimum Kota/Kabupaten (UMK) di Gedung Negara, Grahadi, Surabaya pada Selasa (30/11) sekitar pukul 15.15 WIB.

    Awalnya, para buruh berkumpul di Sidoarjo pada pukul 12.00 WIB. Mereka kemudian melakukan longmarch menuju Gedung Negara Grahadi.

    Juru bicara Gerakan Serikat Pekerja (Gasper) Jazuli mengatakan, sekitar 50 ribu buruh yang mendatangi Gedung Negara Grahadi tersebut berasal dari berbagai daerah di Jatim.

    "50 ribu massa mulai dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Jombang, Kediri, Tuban, Probolinggo, Jember hingga Banyuwangi," kata Jazuli.

    Jazuli mengungkapkan, aksi ini sebagai respons atas acuhnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dalam demonstrasi yang digelar pada hari-hari sebelumnya.

    "Buruh kecewa dengan sikap Gubernur Khofifah yang tidak aspiratif. Pada aksi hari Senin, 29 November 2021 kemarin Khofifah tidak berkenan menemui puluhan ribu buruh yang melakukan aksi demonstrasi," ucapnya.

    Apabila tidak ditemui Khofifah lagi, kata Jazuli, para buruh tetap menyuarakan agar kenaikan UMK 2022 ditetapkan menggunakan Undang-undang (UU) nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

    "Hentikan politik upah murah untuk menarik investasi tetapi buruh dieksploitasi. Tetapkan UMK dan UMSK tahun 2022 di Jatim mengacu kepada ketentuan UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan," ucapnya.

    Khofifah hingga kini tak kunjung menemui para buruh yang melakukan demonstrasi di Kantor Gubernur, maupun di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

    Hingga kini, Khofifah pun juga tak memberikan alasan kenapa dirinya tidak menemui buruh dari seluruh wilayah di Jatim yang menggelar demo di kantornya tersebut.

    Namun, Khofifah mengatakan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang jadi salah satu tuntutan buruh selama aksi, baru dirapatkan Senin (29/11) malam tadi.

    Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu beralasan pembahasan itu baru bisa dilakukan karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim juga baru menerima usulan UMK dari 38 bupati/wali kota tadi malam.

    "Usulan itu dari kabupaten/kota, malam ini saya mau bahas ini, karena baru hari ini lengkap, sore ini. Kami kalau mau bahas ya nunggu usulan bupati/wali kota itu pasti," kata Khofifah, di Grahadi, Senin malam.

    Sementara itu, aksi turun ke jalan ini menyebabkan arus lintas jalan s sekitar kawasan tersebut mendadak lumpuh. Selain itu, sebanyak 3.600 aparat gabungan dikerahkan untuk mengamankan para buruh yang kembali berdemo tersebut.

    Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, demo buruh di hari akan dijaga ketat oleh aparat gabungan untuk mengantisipasi adanya kericuhan.

    Meski jumlah personel pengamanan aksi kali ini ditambah, Yusep menekankan kepada petugas untuk melakukan tindakan humanis dan simpatik.

    "Saya berpesan kepada seluruh anggota pengamanan untuk bertindak secara profesional serta mengedepankan tindakan simpatik dan humanis. Untuk hari ini, kami menambah pasukan pengamanan dari 2.500 menjadi 3.600 personel," kata Yusep.


    Sumber: www.parboaboa.com
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini


     


     

    Olahraga

    +