Poto : Suasana Ricuh (Tribunjabar.id)
Narasiriau.com, Nasional- Suasana mencekam, Dampak aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Bandung, Selasa (6/10/2020) malam, menyebabkan sejumlah fasilitas publik di sekitar Jalan Ir H Djuanda mengalami kerusakan.
Tampak beberapa pot tanaman di Taman Cikapayang (Dago) teguling hingga tanahnya berserakan.
Bahkan pot tanaman dari batu yang menghiasi median jalan menuju Taman Radio pun hancur berpuing-puing diduga dirusak oleh peserta aksi yang anarkis.
Pecahan pot berserakan dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Selain merusak pot tanaman, massa yang mayoritas mengenakan pakaian hitam-hitam pun tampak membakar satu unit water barrier di depan Taman Radio dan tumpukan sampah di depan persimpangan Jalan Sulanjana-Dipenogoro.
Bahkan, kobaran api dan asap pekat sisa bakaran pun masih masih tampak jelas terlihat dari arah kejauhan.
Beberapa kali terdengar jelas suara tembakan gas air mata dari petugas kepolisian yang mencoba menggagalkan aksi pengrusakan fasilitas lainnya oleh oknum pendemo.
Ini disusul oleh beberapa orang yang diduga pelaku mencoba kabur dari kejaran aparat kepolisian yang mencoba menghalau peserta aksi menggunakan sepeda motor.
Salah seorang saksi mata dilokasi kejadian, Adrian (34) mengaku, sekitar pukul 19.15, sedang duduk di kursi taman di depan salah satu toko makanan cepat saji di Jalan Ir H Djuanda dikagetkan dengan suara teriakan massa juga kepulan asap yang disusul oleh datangnya ratusan orang berpakaian hitam-hitam.
Massa berlari dari arah persimpangan Jalan Sulanjana-Dipenogoro karena dihalau oleh aparat kepolisian.
"Awalnya saya cuma lihat ada asap sama api dari benda yang terbakar di persimpangan Jalan Sulanjana-Dipenogoro, enggak lama langsung banyak banget ada mungkin ratusan orang yang lari ke arah Taman Radio sambil meneriakan kalimat caci maki gitu lah," ujarnya di sekitar lokasi aksi, Selasa (6/10/2020).
Menurutnya, massa yang kabur dari kejaran petugas selanjutnya tampak berkumpul di sekitar Taman Radio.
"Awalnya saya cuma lihat ada asap sama api dari benda yang terbakar di persimpangan Jalan Sulanjana-Dipenogoro, enggak lama langsung banyak banget ada mungkin ratusan orang yang lari ke arah Taman Radio sambil meneriakan kalimat caci maki gitu lah," ujarnya di sekitar lokasi aksi, Selasa (6/10/2020).
Menurutnya, massa yang kabur dari kejaran petugas selanjutnya tampak berkumpul di sekitar Taman Radio.
Mereka merusak beberapa fasilitas umum, seperti pot tanaman, hingga membakar water barrier yang digunakan untuk menutup akses jalan.
"Tiba-tiba aja enggak tahu awalnya pot-pot tanaman yang di tengah jalan dirusak orang-orang itu dan diambilin batunya, sambil bakar marka jalan yang oranye (water barrier). Karena takut jadi korban salah sasaran lemparan atau amuk massa, jadi saya sembunyi di pos satpam di ruko," ucapnya.
Hingga berita ini ditulis, masih tampak sisa puing-puing bebatuan pecahan pot tanaman berserakan dan sampah kemasan air mineral di tengah Jalan Dago, serta sisa water barrier yang terbakar di sekitar Taman Radio yang belum dibersihkan.
Sumber : (Tribunjabar.id)